all about midwifery

Kamis, 18 April 2013

Sistem Pernapasan


 Sistem pernafasan
Mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi meningkat untuk dapat lebih banyak oksigen yang diperlukan, keadaan ini menimbulkan sedikit hiperventilasi (Farrer,2001).
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan untuk menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respons terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan satu cara untuk membuang karbon dioksida.

Peningkatan kadar esterogen menyebabkan ligament pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Karna rahim membesar, panjang paru-paru berkurang. Diameter transversal kerang katoraks meningkat sekitar 2 cm dan lingkaran kerangka iga meningkat 5-7cm. Kerangka iga bagian bawah nampak melebar. Setelah melahirkan, rongga dada mungkin tidak kembali kekeadaan sebelum hamil.Tingkat diafragma naik 4 cm selama kehamilan, sudut subcostal melebar cukup besar karna diameter transversal rongga thoraks bertambah sekitar 2 cm. Lingkar torak bertambah sekitar 6 cm tetapi tidak cukup untuk mencegah turunnya volume residual udara di paru-paru yang diciptakan oleh naiknya diafragma (Cunningham 1995).
Peningkatan vaskularisasi, yang merupakan respon terhadap peningkatan kadar esterogen, juga terjadi pada traktus pernafasan atas. Karna kapiler membesar terbentuklah edema dan iperemi di hidung, laring, faring, trakea, dan bronkus. Kongesti didalam jaringan traktus respiratorius menyebabkan timbulnya beberapa kondisiumum yang terlihat selama masa hamil. Kondisi-kondisi ini meliputi sumbatan pada sinus, hidung berdarah (epistaksis), perubahan suara, dan respon speradangan yang menyolok bahkan terhadap infeksi pernafasan bagian atas yang ringan sekalipun. Wanita hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal, volume gas bergerak masuk atau keluar traktus respiratorius pada setiap tarikan nafas), Tetapi frekuensi nafasnya sedikit meningkat (kira-kira dua kali bernafas dalam satu menit). Peningkatan volume tidal pernafasan, yang berhubungan dengan frekuensinafas normal, menyebabkan peningkatan volume nafas satu menit sekitar 26%. Peningkatan volume nafas satu menit disebut hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi di alveoli menurun. Peningkatan kadar progesterone tampaknya menyebabkan hyperventilasi terjadi pada pria yang di beri progesterone.
Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan ambang karbondioksida. Progesteron danesterogen diduga menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Selain itu, kesadaran wanita hamil akan kebutuhan nafas meningkat. Beberapa wanita mengeluh dispnea saat istirahat.
Walaupun fungsi paru tidak terganggu oleh kehamilan, penyakit traktus pernafasan dapat menjadi lebih berat selama masa hamil. Salah satu factor yang penting adalah kebutuhan oksigen.

Pengendalian dan pengaturan pernapasan dilakukan sistem persyarafan, mekanisme kimia dan mekanisme non kimia.

2.2 Pengendalian pernapasan oleh sistem persarafan
Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan oleh korteks serebri, medulla oblongata dan pons.
2.2.1 Korteks serebri
Korteks serebri berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter, sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas, misalnya pada saat bicara atau makan.
2.2.2 Medula oblongata
Medula oblongata terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan. Pada medulla oblongata terdapat 2 kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group (DRG) yang terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang terletak pada ventralateral medulla. Kedua kelompok neuron ini berperan dalam pengaturan irama pernapasan. DRG terdiri dari neuron yang mengontrol serabut lower motor neuron yang mensarafi otot-otot inspirasi seperti otot interkota interna dan diafragma untuk gerakan inspirasi dab sebagian kecil meuron inspirasi akan berjalan ke kelompok ventral. Kelompok ventral (VRG) terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi. Pada saat pernapasan tenang atau normal kelompok ventral tidak aktif, tetapi jika kebutuhan ventilasi meningkat, neuro inspirasi pada kelompok ventral diaktifkan melalui rangsangan kelompok ventral. Impuls dari neuron inspirasi kelompok ventral akan merangsang motor neuron inspirasi kelompok ventral akan merangsamg motor neuron yang mensarafi otot inspirasi tambahan melalui N IX dan N X. Impuls dari neuron ekspirasi kelompok ventral akan menyebabkan kontraksi otot-otot ekspirasi untuk ekspirasi aktif. Sumber : rukiah Ay, yulianti L, maemunah H, susilawati Hl. Asuhan kebidanan 1. Jakarta: Trans info media; 2009.
Fb : akbid_ds@yahoo.co.id
www.akbid-dewisartika.com
 

0 Comments:

Lencana Facebook

masa kecil kuƪ(^⌣^)ʃ ƪ(ˆ⌣ˆ)ʃ ε(•̃⌣•̃)з ƪ(^⌣^)ʃ ƪ(ˆ⌣ˆ)ʃ

masa kecil kuƪ(^⌣^)ʃ ƪ(ˆ⌣ˆ)ʃ ε(•̃⌣•̃)з ƪ(^⌣^)ʃ ƪ(ˆ⌣ˆ)ʃ
 

blogger templates 3 columns | Make Money Online